Proses Pengolahan Limbah Nuklir Kadar Tinggi

Assalamualaikum~
Masih seri energi nuklir nih... Melanjutkan postingan kemarin yang membahas pengolahan limbah nuklir kada rendah-sedang. Sekarang giliran kita membahas bagaimana cara mengolah limbah nuklir kadara tinggi. 

Gak kaya limbah nuklir kadar rendah yang baju kerja petugas PLTN juga disebut limbah, limbah nuklir kadar tinggi ini merupakan bahan bakar nuklir yang telah habis dipakai selama 3 tahun dari bejana reaktor. Limbah berkadar tinggi ini hanya sekitar 3% dari total seluruh limbah, namun mengandung radioaktif pekat hingga 95%. Seiring dengan daur ulang dan pemakaian kembali bahan bakar nuklir, maka tingkat radioaktifnya pun terus meningkat dan sangat berbahaya. Jadi, meskipun limbah nuklir kadar tinggi itu sedikit, tapi sangat berbahaya

Oleh karena itu, dibutuhkan penanganan yang tepat supaya limbah tersebut tidak membahayakan manusia. Ini dia cara pengolahannya...
Pengolahan Limbah Radioaktif Berkadar Tinggi
Vitrifikasi


  1. Limbah radioaktif berkadar tinggi akan diproses menjadi larutan gelas, seperti kuarsa yang menyala merah. Proses ini dinamakan vitrifikasi (lihat gambar di atas) dan Prancis adalah pionernya. 
  2. Cairan gelas ini lalu akan dituang ke cetakan dari stainless steel, lalu dimasukkan ke dalam tabung pelindung atau canister dari besi
  3. Canister ini akan dimasukkan ke tabung penyimpanan berdiameter 70 cm bernama Alveoli, yang telah dibor horizontal pada lapisan batuan bawah tanah dan tersambung ke terowongan masuk. 
Proses pemasukkan ini menggunakan bantuan mesin dan robot. Manusia tidak melakukannya sebab sifat radioaktif sangat tinggi. Menurut satu hipotesis, manusia akan mati dalam tempo 20 detik bila berada dekat tabung pelindung limbah radioaktif ini.

Canister dirancang sedemikian rupa agar meskipun limbah radioaktif mengemisikan kalor(panas), temperatur luar canister tidak lebih dari 100 derajat celcius. Hal ini untuk mencegah panas ditransfer keluar dan menyebabkan sebagian kecil air dalam tanah liat menguap dan mengembang, yang nantinya bisa menekan tabung dan berujung pada kebocoran radioaktif.

Sekeliling tabung penyimpanan tersambung pada banyak sensor yang mencatat perubahan kimia, mekanik, tekanan, dan hidrologi sekitar tempat penyimpanan. Data ini dicatat untuk menjadi bahan pertimbangan dan penelitian ke depannya.
tempat penyimpanan limbah radioaktif kadar tinggi

source

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[TEORI] Harga Tiket Konser BTS Jakarta

Nungguin Bajaj Listrik, Nih!

Manajemen Desain Grafis